KENAIKAN KRISTUS JAMINAN PENGHARAPAN KITA
(Kisah Para Rasul 1:6-11)
Khotbah tentang kenaikan Kristus adalah yang paling jarang disampai-kan di gereja jika tidak dapat dikatakan tidak pernah sama sekali. Khotbah-khotbah tentang kematian dan kebangkitan Kristus adalah yang paling sering. Begitu pula khotbah tentang kelahiran Kristus begitu banyak kita dengar pada masa raya Natal. Akan tetapi, terus terang kenaikan Kristus rata-rata hanya satu kali saja dalam setahun dikhotbahkan dan kita dengar dari mimbar gereja. Padahal, menurut saya, justru kenaikan Kristus adalah doktrin yang paling menentukan segala sesuatu yang dikerjakan oleh Kristus di dunia ini, baik di masa lalu maupun di masa depan. Bahkan di dalam ayat 11 dari nas khotbah kita, dua orang malaikat memeteraikannya dengan berkata, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Oleh karena itu, melalui khotbah khusus hari ini, saya ingin memasti-kan Anda semua bahwa kenaikan-Nya sesungguhnya adalah jaminan pengharapan hidup kita! Kenaikan Kristus ke surga menandai akhir masa penghinaan Kristus dan masuknya ke suatu masa pemuliaan. Setelah kenaikan ke surga berlalu, Kristus kemudian siap memulai pelayanan-pelayanan lain baik untuk kepentingan-Nya sendiri maupun untuk kepentingan dunia. Beberapa catatan tentang makna kenaikan Kristus bagi kita pada masa kini adalah:
Pertama, kenaikan Kristus adalah pelengkap bagi kebangkitan-Nya. Meskipun dari beberapa pernyataan dalam PB mungkin dapat ditarik kesimpulan bahwa pemuliaan Kristus terjadi bersamaan dengan kebangkitan-Nya, namun kebangkitan itu tetap dimengerti sebagai penaklukan atas maut sedangkan kenaikan dan pemuliaan merupakan pengertian tersendiri yang menonjolkan status surgawi Kristus. Sebagai penakluk maut, Kristus menjadi yang sulung di antara umat-Nya. Sedangkan seba-gai Kristus yang sudah naik, Ia meneruskan kemenangan kebang-kitan-Nya itu sehingga menjadi suatu pelayanan yang mulia demi umat-Nya. Maka dapat dikatakan bahwa kebangkitan tanpa kenaikan akan menyebabkan beberapa unsur penting dalam ajaran Kristen tidak dapat dijelaskan.
Kedua, kenaikan Kristus adalah permulaan pemuliaan dan penobatan-Nya sebagai Raja. Pernyataan di dalam Surat Filipi pasal dua bahwa Yesus sangat ditinggikan dan diberi nama Tuhan memperlihatkan akibat yang penting dan langsung dari kenaikan-Nya. Penobatan Kristus sebagai Raja dimaksudkan sebagai cara menun-jukkan kedaulatan-Nya atas seluruh ciptaan. Dan pada akhirnya, sebagai hasil dari penobatan ini, Kristus dijamin akan memperoleh penghormatan dari seluruh makh-luk. Oleh karena itu, kedudukan Kristus sekarang yang berada di sebelah kanan Allah Bapa sangat penting bagi orang-orang percaya sebagai dasar yang memberi kekuatan iman kita. Dengan demikian Kristus tidak hanya dilihat sebagai pencipta dunia, tapi sekarang Dia adalah sebagai penopang-Nya.
Ketiga, kenaikan Kristus adalah permulaan pelayanan-Nya sebagai pengantara atau Juru Syafaat. Sama seperti halnya dengan imam besar bangsa Yahudi yang pekerjaannya sebagai pengantara bergantung pada diperolehnya kesempatan untuk masuk ke dalam tempat yang mahakudus, demikian pula pekerja-an Kristus sebagai pengantara antara Allah dan manusia bergan-tung pada masuknya pengantara itu ke surga.
Keempat, kenaikan Kristus adalah penggenapan misi-Nya. Misi Kristus di dunia yang dimulai dengan inkarnasi diakhiri dengan asensi atau kenaikan. Oleh karena tujuan misi itu ialah penebusan dosa manusia, maka kenaikan Kristus menandakan selesainya misi tersebut. Dalam inkarnasi Allah menjadi manusia; dalam asensi manusia Ilahi kembali kepada Allah. Kristus bukan hanya menebus dosa manusia melalui kematian-Nya, tetapi dengan kenaikan-Nya Ia membawa bukti penebusan itu ke dalam hadirat Bapa.
Kelima, kenaikan Kristus adalah penentu penganugerahan Roh Kudus. Yesus sendiri menya-takan di dalam Yohanes 7:39 bahwa Roh Kudus baru diberikan apabila Ia telah dimuliakan. Hal ini sesuai dengan Efesus 4:8 (yang didasarkan pada Mazmur 68:19) yang mengatakan bahwa pemberian-pemberian diberikan sesudah kenaikan. Karena itu, Pentakosta baru dapat terjadi sesudah kenaikan Yesus.
Keenam, kenaikan Kristus adalah pembuka jalan masuk bagi orang-orang percaya. Sebagai akibat kebangkitan-Nya, Kristus dinyatakan sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Dengan demikian Ia melibatkan semua orang percaya dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya sendiri. Ia yang memperoleh jalan masuk kepada Bapa sudah memperoleh hak itu juga bagi semua orang yang dipersatukan dengan Dia. Inilah sumber keyakinan kita yang datang sebagai hasil dari pekerjaan-Nya, suatu jalan “yang baru dan yang hidup” (Ibrani 12:20), yang dibuat dan dijadikan pasti melalui penebusan dosa.
Ketujuh atau yang terakhir, kenaikan Kristus adalah permulaan zaman baru. Zaman sekarang ini dibatasi oleh dua peristiwa, yaitu kenaikan Kristus pada mulanya dan kedatangan-Nya kembali ke dunia ini pada akhirnya. PB melihat sejarah dunia ini dalam sorotan kedua peristiwa kristologis ini. Kunci zaman sekarang ini terdapat dalam pemberitahuan malaikat di dalam Kisah Para Rasul 1:11, yang menghubungkan kenaikan Kristus dengan kedatangan-Nya kembali. Zaman ini ialah zaman Tuhan yang sudah bangkit dan dinobatkan sebagai Raja, Tuhan yang sedang berkarya sebagai pengantara bagi umat-Nya, Tuhan yang akan datang kembali pada akhir zaman untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Nah! Itulah 7 implikasi dari kenaikan Kristus ke surga. Oleh karena itu, dalam bagian penutup khotbah ini, ijinkanlah saya memas-tikan Anda semua bahwa kenaikan-Nya tidak hanya menjamin kesela-matan bagi kehidupan kita kini dan di sini saja, tapi juga jaminan pengharapan bagi kehidupan kita di masa yang akan datang.
Di dalam Yohanes 14:1-3, Tuhan Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab aku pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat di mana Aku berada, kamupun berada.”
Rasul Paulus juga berkata di dalam Surat Roma 8:32, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”
Jikalau pada zaman sekarang ini begitu banyak orang yang kuatir dan bingung soal rumah tinggal atau harta benda, tidaklah demikian dengan kita. Orang Kristen tidak boleh kuatir dan bingung tentang rumah atau harta benda. Mengapa? Sebab Yesus, dengan kenaikan-Nya ke surga, telah menyediakan semuanya dan segalanya bagi kita!
AMIN!
mari bergabung di halaman Facebook kami..klik link di bawah.
http://www.facebook.com/pages/Kami-orang-Kristen-cinta-Indonesia/182938935157001?ref=tn_tnmn
mari bergabung di halaman Facebook kami..klik link di bawah.
http://www.facebook.com/pages/Kami-orang-Kristen-cinta-Indonesia/182938935157001?ref=tn_tnmn
Begitu kuatnya jaminan yang diberikan Oleh Tuhan,,lalu mengapa kita masih kwatir,,,
BalasHapusNazaret Tour menyediakan paket perjalanan ziarah ke Tanah Perjanjian Israel dan Eropa Lourdes. Kunjungi website kami di www.nazarettour.co.id untuk informasi lebih lanjut. Tuhan memberkati!
BalasHapusSungguh kenaikan Kristus ke Sorga adalah suatu peristiwa akbar dan tidak ada duanya di dunia ini, sayangnya orang-orang ketebusan-Nya menganggapnya biasa saja.
BalasHapus