Kebangkitan TUHAN YESUS adalah sebuah seruan yang ditujukan kepada kita umat-NYA, dengan satu tujuan mulia, yakni kita diajak untuk turut bangkit bersama YESUS, SANG JURUSELAMAT satu-satunya, supaya kita turut memiliki kuasa kemenangan bersama-sama dengan DIA.
WAHYU 1 : 4 - 5
4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari DIA, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-NYA, 5 dan dari YESUS KRISTUS, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi DIA, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-NYA.
Di dalam Alkitab, seruan mengenai Kuasa Kebangkitan YESUS juga dituangkan ke dalam kitab Wahyu. Banyak anggapan bahwa kitab Wahyu ini tergolong kitab yang sulit dipahami. Tentunya hal tersebut tidaklah tepat, sebab pada dasarnya Kitab Suci atau Alkitab adalah sebuah "surat" dari TUHAN, yang ditujukan bagi anak-anak-NYA. Sebagaimana kita tahu dan percayai, TUHAN kita adalah BAPA yang bijaksana, pasti akan membuat surat yang mudah dipahami oleh anak-anak-NYA dengan harapan kita mampu menjalankannya dengan tepat.4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari DIA, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-NYA, 5 dan dari YESUS KRISTUS, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi DIA, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-NYA.
Kedua ayat di atas berisikan salam pembuka yang biasa tertera di awal sebuah surat. Di ayat 4 kita dapat mengetahui si pengirim surat dan kepada siapa surat itu ditujukan. Ternyata Yohaneslah yang pengirim surat tersebut, untuk ditujukan bagi seluruh umat TUHAN yang bertempat di Asia Kecil pada waktu itu. Ketujuh jemaat memberikan sebuah pemahaman, di mana "tujuh" memiliki arti sempurna sehingga mengandung pengertian bahwa surat itu ditujukan bagi seluruh umat TUHAN di segala zaman, mulai waktu itu, era masa kini, maupun yang akan datang. Bayangkan jika isinya sulit dimengerti, tentu hal itu akan membawa dampak yang buruk bagi umat TUHAN dalam menerima saluran berkat TUHAN.
Ternyata penulis kitab Wahyu bukan hanya Yohanes seorang. "DIA, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang" ini menunjuk jelas kepada TUHAN YESUS sebagai Alfa dan Omega yang merupakan penulis utama dari inti berita yang disampaikan. Jika yang menulis adalah TUHAN, yang merupakan BAPA kita, seharusnya kita dapat dengan mudah memahaminya. Sebaliknya, jika kesulitan yang kita rasa, kita patut bertanya pada diri sendiri: sudahkah hubungan kita dengan TUHAN layaknya Bapak dan anak? Sebagai contoh, dalam lingkup family businesspada beberapa generasi di belakang kita, di mana komputerisasi belum merebak, biasanya seorang ayah menyampaikan memo kepada anaknya melalui media tulis kertas yang disampaikan melalui pegawai ataupun kurir. Mungkin pegawai ini tidak mengerti maksud tulisan tersebut, tetapi si anak dapat mengetahuinya dengan jelas.
Arti "ketujuh roh" adalah ALLAH memiliki ROH yang sempurna. ROH TUHAN yang sempurna yang akan selalu menaungi seluruh jemaat-NYA. Keistimewaan TUHAN YESUS sebagai penulis karena YESUS disebutkan sebagaiSaksi yang setia. Seorang saksi dituntut berbicara jujur sesuai dengan kebenaran dari apa yang dia telah saksikan atau alami sendiri. Demikianlah dengan YESUS, segala apa yang diucapkan-NYA selalu terbukti dan terjadi, bahkan tidak pernah satu pun meleset. Sebagai contoh: YESUS berkata bahwa DIA akan mati dan bangkit, maka tepat seperti yang dikatakan-NYA, YESUS mati dan sesudah hari yang ketiga IA bangkit dari antara orang mati. Lain halnya dengan saksi dunia yang selalu mengada-ada dan memutarbalikkan fakta.
Selain sebagai Saksi yang setia, YESUS adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati. Jika ada yang pertama, berarti membuka peluang bagi yang kedua dan yang berikutnya. Hal ini menjadi kesempatan istimewa bagi kita untuk ikut bangkit bersama YESUS. Jika kita tidak turut dalam kebangkitan-NYA, berarti kita telah menyia-nyiakan kesempatan.
Sebenarnya tujuan YESUS bangkit bukan meraih kemenangan bagi DIRINYA sendiri, sebab YESUS selalu menang. Tujuan-NYA adalah memberikan kemenangan bagi kita untuk menang terhadap masalah, dosa maupun kematian. Bahkan YESUS memberi jaminan kemenangan atas dunia sebab YESUS lebih berkuasa dibanding seluruh raja yang ada di muka bumi ini. Jadi jika kita turut dalam kebangkitan-NYA maka kita juga akan turut memiliki kuat kuasa-NYA unuk mengalahkan kuasa dunia. Hal ideal inilah yang harus menjadi peraihan kita untuk kita mampu mengalaminya
Jika pada kenyataannya masih banyak anak TUHAN yang belum mampu melepaskan dirinya dari belenggu sakit penyakit ataupun problema, jawabannya terdapat pada ayat 5 bahwa TUHAN telah melepaskan kita dari dosa oleh darah-NYA. Darah YESUS tentu berkaitan erat dengan kematian-NYA. Hal tersebut yang akan menjadi pokok bahasan kita, supaya kita dapat turut memiliki kuasa kebangkitan seperti YESUS.
ROMA 6 : 3 - 5
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam KRISTUS, telah dibaptis dalam kematian-NYA? 4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan DIA oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti KRISTUS telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan BAPA, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-NYA, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-NYA.
Persyaratan utama untuk menjadi satu di dalam kebangkitan-NYA yaitu kita terlebih dahulu harus menjadi satu dengan kematian-NYA. Hal ini mutlak kita miliki. Barulah setelah melalui tahapan tersebut, kita layak bangkit. Dan kita pun otomatis akan menerima hak yang sama seperti YESUS, yaitu berkuasa atas raja-raja di bumi. Pada ayat 3, TUHAN YESUS sudah memberikan prosedurnya bahwa menjadi satu dengan kematian-NYA melalui proses baptisan di dalam KRISTUS YESUS.3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam KRISTUS, telah dibaptis dalam kematian-NYA? 4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan DIA oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti KRISTUS telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan BAPA, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-NYA, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-NYA.
Baptisan di dalam KRISTUS adalah baptisan yang memiliki aturan seperti yang YESUS telah teladankan yaitu tubuh kita dari ujung rambut sampai ujung kaki ditenggelamkan atau diselam di dalam air. Ini merupakan ketentuan baku (tidak ada alternatif atau variasi lainnya). Baptisan dengan cara inilah yang dianut oleh Gereja Kemah Tabernakel, sekali lagi bukan gagasan dari gereja melainkan ketentuan yang YESUS ajarkan dan resmi tertulis di dalam Alkitab. Baptisan merupakan lambang kita turut dikubur dalam kematian bersama YESUS. Dikubur memiliki pengertian seluruh anggota tubuh masuk ke dalam kubur. Sama halnya dengan baptisan: seluruh anggota tubuh masuk ke dalam kubur air.
Menerima baptisan sesuai dengan cara yang YESUS teladankan memiliki tujuan dan manfaat penting yaitu agar kita memiliki hidup baru yang serupa dengan KRISTUS yaitu berkarakter pemenang dan penuh kebenaran, yang terpancar dalam sikap hidup kita. Di dalam hidup baru, kita harus sama sekali meninggalkan semua ciri-ciri hidup lama kita, menjadi manusia baru secara total. Sebab kita telah mengenakan tubuh baru, yaitu tubuh KRISTUS YESUS. Kehidupan baru itu dapat diumpamakan melalui metamorfosis dari ulat menjadi dari kupu-kupu. Bermula dari seekor ulat yang bagi kebanyakan orang mendatangkan rasa jijik, lalu berubah rupa menjadi kepompong yang seolah-olah mati tidak bergerak. Namun kemudian kepompong pun terbuka dan dari dalamnya keluar seekor kupu-kupu cantik yang terbang indah.
KRISTUS bangkit tetap mengenakan Tubuh-NYA, yaitu tubuh kemuliaan. Sedangkan kita, tubuh lama kita diubahkan menjadi satu dengan tubuh kemuliaan TUHAN dan menjadi sama seperti YESUS KRISTUS. Kita yang dahulu kalah oleh raja-raja dunia, telah dijadikan mulia seperti YESUS dengan kemenangan mutlak. Kita akan pelajari kiat-kiat dari anak-anak TUHAN yang berhasil bangkit, supaya kita bukan sekedar penonton melainkan mampu terlibat di dalam kebangkitan YESUS, menjadi yang kedua, ketiga, dan seterusnya yang bangkit sesudah YESUS.
MARKUS 16 : 9
9 Setelah YESUS bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, IA mula-mula menampakkan Diri-NYA kepada Maria Magdalena. Dari padanya YESUS pernah mengusir tujuh setan.
YESUS bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu. Pagi (awal hari) dan hari pertama (awal minggu) memiliki makna rohani bahwa kebangkitan YESUS seharusnya terjadi di awal kehidupan kekristenan kita. Begitu kita mati bersama YESUS otomatis kita akan bangkit di dalam kemenangan bersama DIA. Jangan kita menjadi orang Kristen yang setelah sepuluh tahun baru bangkit, baru menang.9 Setelah YESUS bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, IA mula-mula menampakkan Diri-NYA kepada Maria Magdalena. Dari padanya YESUS pernah mengusir tujuh setan.
YESUS menampakkan DIRINYA adalah bukti YESUS sudah bangkit. Mengapa YESUS memilih Maria sebagai orang yang pertama menyaksikan kebangkitan-NYA? Tentu bukan hal-hal yang berkaitan dengan hal lahiriah seperti kecantikan ataupun kekayaan, apalagi background hidup Maria yang kurang baik yakni pernah dibelenggu oleh tujuh setan. Tujuh di sini juga bukan berkaitan dengan setan yang berjumlah tujuh, melainkan berbicara mengenai kesempurnaan kekuatan setan yang telah membelenggunya. Namun mengapa justru Maria Magdalena menjadi orang yang pertama bangkit setelah YESUS? Bagaimana dia bisa bangkit bersama YESUS? Karena Maria telah memenuhi ketentuan utama, yakni turut mati bersama YESUS.
MARKUS 15 : 47
47 Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana YESUS dibaringkan.
Ayat di atas adalah bukti otentik bahwa Maria telah turut hadir di dalam kematian YESUS, artinya turut mati bersama YESUS. Sebaliknya kedua belas murid YESUS kabur entah ke mana, mengiring pada waktu YESUS disalib saja tidak, apalagi sampai ke kubur-NYA! Kedua belas murid lari meninggalkan YESUS, bahkan Petrus hanya berani melihat dari jauh, itu pun disertai tindakan penyangkalan bahwa dia bukan murid YESUS. Terlebih lagi dengan tindakan Yudas Iskariot yang telah menutup rapat-rapat kesempatannya untuk bangkit bersama YESUS melalui perbuatannya yang sangat tidak terpuji, yaitu bunuh diri.47 Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana YESUS dibaringkan.
YOHANES 20 : 18
18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat TUHAN!" dan juga bahwa DIA yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Perkataan Maria yang disampaikan kepada kesebelas murid YESUS adalah bentuk kesaksian hidup rohaninya dan merupakan sebuah bukti, bahwa Maria sudah bangkit bersama KRISTUS. Kehidupan anak TUHAN seharusnya mampu membagikan pengalaman bertemu dengan TUHAN. Menjadi pertanyaan bagi kita, sudah berapa lama kita menjadi anak TUHAN? Seberapa banyak kita mampu menceritakan pengalaman bertemu dengan YESUS? Sebab hal itulah yang menjadi salah satu ciri orang yang sudah bangkit bersama YESUS.18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat TUHAN!" dan juga bahwa DIA yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
YOHANES 20 : 19 - 20
19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid YESUS di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah YESUS dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20 Dan sesudah berkata demikian, IA menunjukkan tangan-NYA dan lambung-NYA kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat TUHAN.
Jika Maria sejak awal telah menerima kemenangan, ternyata ada juga yang terlambat bertemu YESUS yang sudah bangkit. Kita akan melihat nampak perbedaan yang signifikan antara Maria yang sudah bangkit bersama YESUS dan murid-murid yang baru bertemu YESUS setelah malam menjelang.19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid YESUS di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah YESUS dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20 Dan sesudah berkata demikian, IA menunjukkan tangan-NYA dan lambung-NYA kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat TUHAN.
Ciri dari orang yang belum bangkit bersama YESUS adalah babak belur oleh ketakutan dan kekalahan, tepat seperti yang terjadi pada murid-murid YESUS di ayat 19 yang takut kepada orang-orang Yahudi. Jika kita bandingkan dengan Maria Magdalena, hatinya tidak terbelenggu oleh ketakutan, tidak mengunci pintu, keluar dengan bebas pergi ke kubur YESUS dan bebas menemui kesebelas murid yang sedang berkumpul. Jika kita timbang, masalah yang dihadapi Maria dan kesebelas murid adalah sama, namun cara menghadapinya jauh berbeda. Hal ini karena Maria telah menerima berkat kebangkitan, yaitu damai sejahtera dari YESUS yang selalu menaunginya.
Pada waktu malam YESUS datang dan mengatakan kepada murid-murid, "Damai sejahtera bagi kamu." Kendati demikian, murid-murid belum benar-benar merasakan damai sejahtera. Sebab mereka belum bangkit bersama YESUS. Untuk dapat bangkit bersama YESUS, mereka harus terlebih dahulu mati bersama YESUS. Karena itu YESUS menunjukkan Tangan dan Lambung-NYA, menunjukkan kematian-NYA, artinya mengajak murid-murid untuk mati bersama YESUS. Setelah mati bersama YESUS, barulah mereka bangkit bersama YESUS dan merasakan sukacita.
Berbeda dengan Maria Magdalena. TUHAN YESUS tidak perlu menunjukkan bekas luka-NYA kepada Maria Magdalena sebab Maria ada di kubur dan telah melihat YESUS di kayu salib, artinya Maria Magdalena telah ikut mati bersama YESUS sehingga dia juga telah bangkit bersama YESUS.
Mari kita menjadi murid TUHAN yang tidak terlambat bangkit, yang tidak harus menelan kekalahan dan kerugian terlebih dahulu. Sebab YESUS dikubur hanya tiga hari, jangan kita terlambat sampai berminggu-minggu, berbulan bahkan, bertahun-tahun baru mengalami kebangkitan dan kemenangan. Caranya yaitu dengan mati bersama YESUS dengan cara menguburkan hidup kita yang lama dan bangkit dalam hidup baru seperti Maria yang menguburkan hidup lamanya dan bangkit dalam hidup yang tidak ada lagi dibelenggu setan. Sebab YESUS sudah mematahkan kuasa iblis. Hal itu adalah salah satu alasan mengapa di gereja kita, saya sering undang maju anak-anak TUHAN untuk bersaksi mengenai pengalaman menang bersama TUHAN. Kekristenan adalah pengalaman mati dan bangkit bersama TUHAN menjadi ciptaan baru yang penuh kemenangan.
Setelah murid-murid melihat kematian YESUS melalui tanda luka di kayu salib, setelah mati bersama YESUS, barulah mereka menerima hal yang istimewa dari TUHAN seperti tampak pada ayat di bawah ini.
YOHANES 20 : 21 - 22
21 Maka kata YESUS sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti BAPA mengutus AKU, demikian juga sekarang AKU mengutus kamu." 22 Dan sesudah berkata demikian, IA mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah ROH KUDUS."
TUHAN memberi penegasan kepada murid-murid dengan mengulangi pernyataan-NYA, "Damai sejahtera bagi kamu!" Hal itu dilakukan karena mereka telah melihat tanda kematian YESUS, mati bersama YESUS. Hanya YESUS yang menyediakan damai sejahtera; hal-hal duniawi tidak dapat mewujudkannya. Semuanya, baik kekayaan, kesehatan, kekuasaan, dapat hilang dalam sekejap. Jadi manusia tidak dapat mencari damai sejahtera di tempat lain. Hanya dengan satu cara, yaitu mati dan bangkit bersama KRISTUS, barulah damai sejahtera dianugerahkan YESUS ke dalam hidup kita. Damai sejahteralah yang memampukan kita menjalani hidup dengan berbagai masalah yang berpotensi mendatangkan ketakutan dan keputusasaan.21 Maka kata YESUS sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti BAPA mengutus AKU, demikian juga sekarang AKU mengutus kamu." 22 Dan sesudah berkata demikian, IA mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah ROH KUDUS."
Tidak hanya itu. TUHAN sangat menghargai kita, sebab kita disamakan seperti Diri-NYA sendiri. BAPA telah mengutus YESUS, dan sekarang YESUS mengutus kita. Sungguh suatu hal yang luar biasa, kita diberikan peluang untuk memiliki kuasa seperti YESUS. Buktinya sangat jelas di ayat berikutnya, bahwa YESUS memberikan ROHNYA, Kuasa-NYA kepada para murid. Namun hal itu bukan berarti setelah menerima ROH KUDUS, orang Yahudi, baik Farisi maupun imam-imam lenyap, berikut para tentara Romawi seketika roboh! Melainkan dengan kuasa kebangkitan inilah, para murid dimampukan mengalahkan berbagai problema kehidupan. Jadi masalah memang harus ada. Namun kita dapat membedakan siapa yang belum atau sudah menerima kuasa kebangkitan dari cara orang itu menghadapi masalah.
Bangkit bersama YESUS bukan tidak ada tantangan melainkan damai itu tidak pernah hilang dan kita pun akan turut menguasai raja-raja. Artinya, kita tidak dikalahkan oleh problem. Kita tidak bisa disebut "di atas raja-raja" jika di bawah kita tidak ada "raja-raja". Bagaimana kita dikatakan telah mengatasi masalah hidup, jadi tidak ada masalah yang kita hadapi? Peristiwa di bawah ini dari menunjukkan bahwa Maria yang telah memiliki damai sejahtera sanggup "menguasai raja-raja", yaitu mengalahkan ketakutan terhadap serdadu Roma.
MATIUS 28 : 1 - 6
1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat TUHAN turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4 Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari YESUS yang disalibkan itu. 6 IA tidak ada di sini, sebab IA telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-NYA. Mari, lihatlah tempat IA berbaring.
Di ayat 4 dijelaskan tentara Romawi gemetar karena terjadi gempa bumi yang hebat dan melihat malaikat turun dari Surga. Ketakutan para tentara Romawi ini terjadi di hadapan Maria Magdalena dan Maria yang lainnya, perempuan yang telah mengiring YESUS saat disalibkan sampai kematian-NYA. Di hari ketiga, saat pagi hari, malaikat menyatakan kepada mereka bahwa YESUS sudah bangkit. Jelas serdadu Roma tidak hilang saat itu, namun serdadu itu yang ketakutan, sedang para perempuan bergembira dan bersukacita.1 Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. 2 Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat TUHAN turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. 3 Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. 4 Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. 5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari YESUS yang disalibkan itu. 6 IA tidak ada di sini, sebab IA telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-NYA. Mari, lihatlah tempat IA berbaring.
Bagaimana dengan kita? Mungkin sakit penyakit masih bercokol dalam tubuh kita, himpitan keuangan masih membebani kita, rasa takut, rasa sendiri, rasa tak berguna, bahkan putus asa menaungi kita. Tetapi jika kita mau mati dan bangkit bersama YESUS, segala problem kehidupan akan "mati" di hadapan kita. Dengan demikian bukan kita yang tergilas oleh rasa takut, melainkan kita yang menggilas rasa takut.
Pertanyaannya, mau menjadi urutan yang keberapa kita bangkit? Mau menjadi yang awal bangkit yaitu pagi-pagi seperti Maria, atau baru bangkit setelah malam hari seperti rasul-rasul? Atau kita mau sepanjang usia kita, hari-hari kita, kita habiskan untuk kekalahan demi kekalahan dan di ujung usia barulah kita bangkit? Atau seperti Tomas yang di hari kedelapan baru bangkit bersama dengan YESUS? Berapa banyak dan lama lagi kita mau menelan kekalahan? Kalau mau menang, marilah kita salibkan diri kita bersama dengan YESUS. Seperti yang dituliskan dalam kitab Wahyu bahwa DIA adalah Saksi yang setia, DIA bangkit tepat seperti yang telah dikatakan-NYA. Dan DIA mengajak kita turut bangkit bersama-NYA. Jika DIA sudah bangkit dan kita belum, bukan DIA yang tidak setia melainkan kita yang tidak mau setia, dengan menunda-nunda untuk bangkit.
Di ayat 6, malaikat mempersilakan Maria melihat tempat YESUS dibaringkan. Maria telah melihat saat YESUS dibaringkan di dalam kubur tiga hari yang lalu. Dia dapat melihat perbedaannya, kubur itu kosong, YESUS telah bangkit. Hal ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya kita memahami dari awal tentang kematian YESUS. Sebab kematian-NYA adalah awal kehidupan kita. Sedangkan kebangkitan-NYA awal kemenangan kita.
Bangkit bersama YESUS dengan penuh kemenangan sudah dirasakan oleh anak-anak TUHAN melalui kesaksian mereka berikut ini:
Seorang ibu bernama Jessica Dorothy Paulus yang melahirkan bayi secara prematur, saat usia bayi baru menginjak delapan bulan. Hal ini menyebabkan si bayi dirawat di ruang NICU yang biayanya tinggi. Kedua orangtua bayi ini tidak mampu melanjutkan pembiayaan rumah sakit sehingga mau tidak mau bayinya harus dibawa pulang "paksa". Kesepakatannya, apa pun yang terjadi dengan kondisi si bayi maka pihak Rumah Sakit tidak turut bertanggungjawab. Lalu saya berdoa, "Di dalam Nama TUHAN YESUS KRISTUS, yang bangkit dan akan membawa kamu dan anakmu turut bangkit dalam kemenangan-NYA, amin." Hati saya ikut trenyuh saat mengatakan, "Tanda tangani (dokumen kepulangan bayinya) dan bawa pulang." Karena hal itu berarti saya juga turut "menandatangani" kelangsungan hidup anak itu.
Dokter maupun perawat spesialis anak turut menyaksikan kuasa mujizat TUHAN. Setelah bayi itu dikeluarkan dari kamar NICU, ia langsung bisa beradaptasi dengan udara sekitar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kenapa mesti terjadi permasalahan seberat ini? Jawabannya: sebagai sarana atas kemenangan kita, supaya terbukti bahwa kita sudah turut dalam kematian dan kebangkitan bersama TUHAN. Jadi memang benar bahwa YESUS rindu mengajak kita turut bangkit barsama-NYA.
Pengalaman kemenangan lainnya dirasakan oleh jemaat yang turut meminta dukungan doa untuk anaknya. Dan inilah jawaban lewat SMS yang saya terima, "Setelah minta bantuan doa kepada Bapak Pendeta pada jam 02.00 WIB, anak saya bernama Ester jam 02.30 sudah bisa tidur dengan nyenyak." Inilah sekilas tugas dari hamba TUHAN, di saat orang-orang pada umumnya tidur pulas, tugas dari TUHAN untuk mendoakan jemaat, dengan segenap hati saya kerjakan. Siapapun anggota jemaat tersebut, dari segala lapisan, saya tidak pernah pilih-pilih kesaksian atau melihat dari besar kecil masalahnya, sebab apapun yang dialami adalah sebuah kemenangan melalui kematian dan kebangkitan bersama YESUS.
0 komentar:
Posting Komentar